MINESCAPES – Petualangan fotografer pertambangan di Indonesia

 

Selama karir saya sebagai fotografer pertambangan profesional di Indonesia, saya beruntung bisa bekerja untuk industri batubara.

Jika dilihat, ini mungkin bukan bidang yang ‘seksi’ untuk fotografi. Namun, setelah Anda selesai membaca artikel ini dan juga melihat foto-fotonya, Anda pasti berubah pikiran tentang ‘keseksian’ dari fotografi pertambangan.

Menjadi fotografer pertambangan di Indonesia memberikan saya kesempatan untuk dapat mengunjungi tempat-tempat yang dilarang bagi orang umum. Di bawah ini, saya ingin membagikan petualangan istimewa yang saya alami.

Mari lihat beberapa foto berikut:

 

Indonesia Coal Mining Photographer

Truk pertambangan di Tambang Batubara di Kalimantan Timur

Indonesia Coal Mining Photographer

Tambang batubara Kalimantan Selatan dilihat dari atas

Indonesia Coal Mining Photographer

Lapisan batubara dan truk batubara

Indonesia Coal Mining Photographer

Mesin berat sedang beraksi

Indonesia Coal Mining Photographer

Truk yang penuh dengan muatan

Indonesia Coal Mining Photographer

Matahari terbenam di terminal pemuatan batubara

Indonesia Coal Mining Photographer

Indonesia Coal Mining Photographer

Truk pertambangan

Indonesia Coal Mining Photographer

Terminal penanganan batubara

 

Salah satu tambang terbuka terbesar di dunia

 

Sesuatu yang spesial dari memotret pertambangan batubara di Indonesia adalah pertambangan di lahan terbuka itu. Pertambangan terbuka yang dimaksud adalah penambangan yang dilakukan di atas permukaan tanah bukan di bawah tanah.

Dan ini pun menciptakan ‘minescape’ = mine & landscape (pemandangan tambang) yang impresif.

Tambang batubara yang ada di Indonesia memang sangat besar. Bahkan, tambang dalam foto ini merupakan salah satu dari 10 tambang batubara terbuka terbesar di dunia.

Struktur yang sangat mengesankan.

Salah satu tambang, tempat saya mengerjakan sebagian besar pekerjaan saya, panjangnya lebih dari 20km dengan kedalaman beberapa ratus meter.

Melihat foto-fotonya mungkin bisa memberikan Anda sebuah perspektif. Apakah Anda bisa melihat truk-truk di foto ‘perspektif elang’? Truk itu terlihat kecil, ‘kan?

Kenyataannya, truk-truk itu sangat besar, diameter rodanya lebih dari dua kali tinggi seseorang. Dan ban untuk roda sebesar itu ,harga nya bisa setara dengan sebuah mobil sedan. Itu hanya satu ban.

Saya jadi melantur.

 

Mining Photographer Indonesia

Truk mengangkut ‘tanah’…

Mining Photographer Indonesia

Fasilitas pemuatan batubara di malam hari

Mining Photographer Indonesia

Lapisan batubara di sebuah tambang di Kalimantan Selatan

Mining Photographer Indonesia

Para pria sedang bekerja.

Mining Photographer Indonesia

Parade truk!

Mining Photographer Indonesia

Menggali terus…

Mining Photographer Indonesia

Mesin berat sedang bekerja

Mining Photographer Indonesia

Aksi pertambangan

Mining Photographer Indonesia

Terminal batubara di malam hari

Mining Photographer Indonesia

Persediaan batubara di malam hari

 

Aerial fotografi di Kalimantan

 

Besarnya tambang-tambang itu bisa lebih dikagumi dari udara menggunakan helikopter. Saya beruntung saya telah melakukan pekerjaan sebagai fotografer pertambangan sebelum penggunaan drone menjadi populer dan tersebar luas.

Jadi, saya sudah sering melakukan penerbangan di atas operasi pertambangan klien saya. Di atas tanah maupun di atas laut.

Tapi, itu cerita yang lain.

 

Mining Photography Indonesia

Truk pertambangan

Mining Photography Indonesia

Tambang di Kalimantan Selatan

Mining Photography Indonesia

Menjelang badai

Mining Photography Indonesia

Fasilitas pemeliharaan truk

Mining Photography Indonesia

Tambang terbuka di Indonesia

Mining Photography Indonesia

Tambang batubara di Kalimantan Selatan

Mining Photography Indonesia

Truk pertambangan sedang ‘istirahat’

 

Kalimantan – di sinilah tempat semua aksinya

 

Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir batubara terbanyak. Lebih dari 80% batubara Indonesia ditambang di pulau Kalimantan.

Sebagian besar tambang ada di daratan, sehingga batubara harus diangkut dari tambang ke pelabuhan dan ke tempat pemuatan lepas pantai.

Terkadang batubara diangkut dengan truk angkut raksasa, di waktu lain batubara itu diangkut menggunakan kapal melalui sungai-sungai besar di Kalimantan.

Saya merasa sangat beruntung telah bisa melakukan pekerjaan itu, karena tidak ada proyek lain di karir saya yang memiliki faktor petualangan seperti itu.

UNTUK FOTOGRAFER

 

Para pembaca mungkin akan sulit untuk bisa mengakses tambang batubara seperti di atas, kecuali Anda mempunyai pekerjaan di sana. Namun, saya akan tetap membagikan beberapa ide dan pendapat saya tentang memotret tambang-tambang tersebut.

 

Pertama-tama, tambang itu tempat yang sangat berdebu. Jangan pernah mengganti lensa di tempat terbuka, atau sensor Anda akan jadi kotor.

 

Saya beruntung memiliki asisten saat di sana. Dan setidaknya ada dua mobil yang bisa saya pakai. Jadi, saya membawa hampir semua peralatan foto saya. Terdiri dari 3-4 buah kamera DSLR dan 6-7 lensa. Saya kira setidaknya harus membawa zoom standar: 24-70mm dan 70-200mm. Lensa ultra-wide (sangat lebar) dengan jarak 16 – 24mm juga sangat berguna jika Anda bisa menggunakannya.

 

Polarizer bundar juga wajib dibawa. Jangan lupa batre cadangan dan memory card yang cukup. Karena biasanya saya ada di lapangan sepanjang hari, terkadang memotret lebih dari 1000 foto dalam satu hari.

 

Sama halnya dengan pemotretan di luar ruangan lainnya, waktu yang tepat adalah pagi dan sore hari.

 

 

Pendapat saya tentang pertambangan – sedikit perspektif politis

 

Di era pemanasan global ini, seharusnya kita berhenti sama sekali menggunakan bahan bakar fosil seperti batubara.
Hal ini akan membuat keberadaan pertambangan batubara tidak lagi dibutuhkan. Namun sayangnya, tidak sesederhana itu.

Selama ada permintaan, akan selalu ada persediaan. Dan untuk masa yang akan datang, sepertinya pertambangan batubara di Indonesia tidak saja akan berlanjut, tapi malah bertambah banyak.

Setelah melihat kerusakan yang diakibatkan oleh perusahaan penebangan dan minyak kelapa sawit di Kalimantan, Indonesia, saya kira pertambangan tidak seburuk perusahaan-perusahaan itu.

Dalam skala global, jejak yang ditinggalkan tambang-tambang agak terbatas karena pertambangan biasanya menggali ke bawah, bukan memperluas secara horizontal.

Mengenai dampak yang disebabkan oleh pertambangan pada lingkungan, yang akan saya bilang mungkin akan mengejutkan Anda. Setidaknya, perusahaan pertambangan multi-nasional besar tempat saya pernah bekerja, ternyata mampu melindungi lingkungan.

Area bekas penambangan di ‘hijaukan’ kembali dan seringkali tanah yang mereka tinggalkan jadi lebih baik dari sebelumnya. Daerah-daerah yang dulunya merupakan tanah yang tidak bisa ditanami berubah menjadi hutan dan lahan yang cocok untuk pertanian.

Jelas perusahaan pertambangan bukanlah ‘orang suci’. Maksud saya bukan itu. Mungkin dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik tanpa keberadaan mereka. Tapi, bukan tempat saya untuk menghakimi mereka.

 

Dominik Indonesia Mining Photographer

Saya sedang memasang peralatan keselamatan dan memotret dari ‘atas’

Dominik Indonesia Mining Photographer

Saya dan besarnya truk itu

 

Saya merasa sangat beruntung telah bisa bekerja sebagai fotografer pertambangan di Indonesia selama bertahun-tahun. Dan saya bisa mengunjungi tempat-tempat yang sangat menarik juga bertemu dengan orang-orang menarik.

Pekerjaan saya di industri pertambangan Indonesia membawa saya pada kesimpulan bahwa mungkin Kalimantan adalah pulau terindah di Indonesia.

 

Sungguh’ DOMINIK

 

Jika Anda menikmati artikel ini, silahkan bagikan dengan yang lain. Terima kasih!!

 

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This