Kota Tua Harbin & pengalaman pertama saya dengan lensa vintage Helios 44-2
Kunjungan saya ke Harbin kali ini sangat tepat, karena akhirnya saya berkesempatan untuk mencoba Lensa Helios 44-2 , yang baru saya peroleh delapan bulan sebelumnya.
Penjelasan lebih lanjut bisa anda lihat di bawah. .
Saya beserta istri dan putri saya, menghabiskan lebih dari seminggu di Harbin. Kami kesana adalah untuk menyaksikan festival yang menakjubkan di Harbin yaitu: Festival Es dan Salju.Dan untuk sedikit bersantai dari panas tropis di Bali.
Dengan suhu yang tidak pernah lebih hangat dari -15 derajat , (terkadang bisa mencapai -30 derajat) Harbin merupakan tempat yang tepat untuk menikmati arti kata “beku” sesungguhnya.
Anda dapat melihat foto-foto keluarga & liburan pribadi saya dari perjalanan ini di sini .
Sebenarnya untuk melihat Ice & Snow festival dan bersantai sedikit selama 2,3 hari saja sudah cukup. Namun, kami memutuskan untuk tinggal selama seminggu.
Jadi, saya mencari hal lain untuk dilakukan di Harbin. Dan teman baik saya, Win yang juga seorang fotografer, menyarankan agar mengunjungi kota tua Harbin.
Yah, mengapa tidak. Ide yang bagus juga saya rasa. Dan saya memutuskan untuk mencoba lensa vintage Rusia saya – Helios 44-2 di sana.
Mari kita lihat beberapa foto terlebih dahulu (semua diambil menggunakan Helios 44-2):
Cerita dibawah ini lebih diperuntukkan pada para photographer.
Jika Anda bukan fotografi antusias, Anda mungkin bisa melewati bagian ini dan beralih langsung ke latar belakang kota tua Harbin – atau cukup menikmati foto2nya saja.
Lensa Helios 44-2 – awal dari hubungan cinta
Kisah cinta saya dengan lensa vintage ini bermula ketika saya melihat sebuah foto yang menarik perhatian saya karena efek ‘Bokeh” nya di situs web 500px.com
(Secara gamblang aja: Saya ingin menunjukkan kepada Anda foto yang saya lihat di web : 500px ,di mana untuk pertama kalinya saya tertarik dari hasil foto menggunakan lensa Helios 44-2.
Saya tahu foto itu juga pasti anda sukai. Namun’orang-orang di balik 500px memaksa saya untuk upgrade ke akun berbayar untuk melihat kembali foto yang saya sukai dulu.
Sangat disayangkan perlakuan mereka … Hal inilah yang membuat saya yakin dengan keputusan saya untuk meninggalkan platform mereka sejak lama.)
Yah selanjutnya , setelah menemukan foto yang menarik perhatian saya ini, saya menghubungi fotografernya langsung dan bertanya lensa apa yang dia gunakan. Dan dia menjawab kepada saya bahwa itu adalah lensa Helios 44-2.
Saya harus memiliki lensa vintage Helios 44-2.
Saya sangat terkejut ketika saya mengetahui bahwa lensa ini bisa didapatkan hanya dengan 30-35 USD.
Apakah Lensa seharga 30 USD dapat bernilai lebih?
Sebagai seorang professional photographer di bali selama lebih dari 15 tahun, yang selalu bekerja menggunakan lensa konvensional – yang terkadang berharga lebih dari 1000 USD, membuat saya ragu apa yang dapat dihasilkan dari sebuah lensa murah ?
Otak photographer saya sudah terkondisikan , bahwa lensa yang baik atau berkualitas , dapat dipastikan memiliki harga yang selangit.
Namun menurut saya, kalaupun akhirnya saya dapati bahwa lensa ini benar2 sangat jelek, tidak ada salahnya untuk mencoba.
Setelah mencari tau di internet, ternyata Lensa ini lumayan popular dan banyak tersedia.
Ternyata, saya dibuat ternganga dan terkejut dengan kualitas dari lensa tersebut serta gambar yang dihasilkannya.
Berikut ini beberapa foto lagi saya suguhkan:
Mengapa saya perlu 8 bulan untuk mencoba lensa ini untuk pertama kalinya?
Saya menemukan situs web Russian business yang hanya menjual Helios 44-2 dan saya memesannya. Ini Kali pertama bagi saya untuk membeli peralatan fotografi dari belahan dunia lain.
Mimpi buruk terjadi !! Saya sudah siap menunggu beberapa minggu sampai lensa dari Rusia tiba di Bali – Indonesia. Setelah beberapa minggu dan berubah menjadi beberapa bulan , lensa tidak juga datang. Setelah sekitar 4 bulan, saya menghubungi penjual dan meminta pengembalian uang. Tanpa ragu mereka mengembalikan uang saya.
Lalu, beberapa minggu kemudian lensa akhirnya tiba di Bali. Tentu saja, saya membayar kembali uang yang dikembalikan oleh penjual. Tapi mimpi buruk itu belum berakhir. Mereka mengacaukan pesanan saya dan memasukkan adaptor yang salah. Meskipun pesanan saya adalah untuk menyertakan adaptor SONY NEX mereka mengirimi saya adaptor lain.
Saya adalah orang yang gigih. Jadi saya belum mau menyerah. Saya meminta penjual untuk mengirimi saya adaptor yang benar. Kali ini saya mengirimkannya ke seorang teman di Eropa, yang akan saya kunjungi. Karena jika mengirim adaptor ke Bali, saya khawatir butuh waktu berbulan-bulan lagi. Tetapi kebetulan, adaptor tersebut tiba 2 hari setelah saya meninggalkan Eropa untuk ke Bali.
Pertanyaan saya: akan pernahkah saya coba lensa ini , karena tanpa adaptor yang tepat saya tidak bisa gunakan.
Akhirnya, saya mendapat adaptor yang benar, selama perjalanan ke Harbin – Cina. Adaptor M42 ke Sony NEX. Adaptor tersebut bisa didapatkan seharga kurang dari 10 USD dan tersedia di ebay dan juga sumber lain.
Sejak saya mendapatkan lensa Helios 44-2 saya sampai akhirnya bisa digunakan memakan waktu 8-9 bulan.
Dan baru dalam perjalanan ke Harbin, Cina Timur Laut itu lah saya pertama kalinya bisa menggunakan lensa ini.
Sebuah kejutan yang menyenangkan pada akhirnya.
Berikut ini saya hadirkan beberapa foto lagi:
Helios 44-2 – teman perjalanan yang ideal?
Kebanyakan orang yang membeli Helios 44-2 karena bokeh ‘legendaris’ yang dihasilkan lensa ini. Dan itu juga merupakan dorongan saya awalnya.
Juga dengan cepat saya menemukan bahwa lensa ini tidak hanya bagus untuk bokeh yang tampak unik. Helios 44-2 juga merupakan perangkat yang sangat bagus, karena ukurannya yang sangat kecil dan ringan, dan juga merupakan lensa yang cocok untuk bepergian.
Cukup bicara soal perangkat! Bagi yang ingin melihat bagaimana lensa ini dapat menjadi alat fotografi ultra-aneh super-kreatif yang luar biasa, silakan lihat artikel berikut: (Very) Swirly Bokeh with modified Helios 44-2 lens .
Harbin – Kota Tua
Saya tidak akan menjelaskan lebih jauh tentang Harbin.
Cukup dengan menjelaskan bahwa Karena lokasinya yang berada sangat utara dan relative dekat dengan Rusia, Harbin bukan tipikal kota2 metropolis di Cina.
Bagian yang unik adalah kota tuanya. Tidak setua sehingga bisa dikatakan kuno, namun tetap menarik. Memiliki arsitektur yang sangat unik yang sangat dipengaruhi oleh gaya Rusia dan bahkan Yahudi. Sebagian besar kota tua Harbin yang tersisa berada dalam kondisi yang sangat bobrok dan hancur berantakan … Bahkan beberapa bagian kota itu sebenarnya sudah ditutup. Namun, masih ada beberapa warga yang tinggal di sana dan bahkan ada beberapa toko dan kegiatan ekonomi lainnya.
Bagi saya, kondisi rusak tersebut yang membuatnya sangat menarik. Dan menarik juga untuk difoto.
Dan kabar baiknya adalah setidaknya sebagian dari kota tua Harbin sedang diperbaharui, di revitalisasi dan digunakan kembali.
Jadi saya suguhkan Anda dengan beberapa foto lagi dari bagian yang telah dihuni dan diperbaiki kembali sebagai restoran, dan kafe.
Saya harap Anda menikmati foto-foto dari kota tua Harbin.
Seperti biasa, saya ingin mendengar pendapat Anda – apa pun yang ingin Anda katakan…
Dan kalau anda suka bereksperimentasi dengan teknik dan alat fotografi apapun silahkan gabung dengan kami di komunitas SLOW FOTOGRAFI.
SLOW PHOTOGRAPHYBe a member of the movement
Truly’ – DOMINIK
FOLLOW ME ON