Di Laut lagi – foto dan video untuk industri maritim di Indonesia
Untuk para pembaca yang sudah mengenal hasil kerja saya sebagai fotografer profesional di Indonesia, pasti tahu kalau saya sudah melakukan banyak pekerjaan untuk industri pertambangan batubara di berbagai tempat di Kalimantan – Indonesia.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, saya lebih fokus dengan proyek saya di Bali. Terakhir kali saya melakukan pekerjaan fotografi pertambangan sudah lebih dari 5 tahun yang lalu.
Jadi, ketika CEO dari ROCKTREE, sebuah perusahaan logistik global yang berbasis di Singapura menelepon saya dan menawarkan sebuah pekerjaan, tanpa berpikir lama saya langsung menerima pekerjaan tersebut.
Karena pekerjaan yang berhubungan dengan fotografi dan video untuk industri pertambangan batubara Indonesia selalu dilengkapi dengan semacam petualangan. Saya bisa pergi ke tempat terpencil dan mendapatkan hak istimewa untuk mengunjungi tempat yang terlarang bagi siapapun yang tidak terlibat di industri pertambangan.
Kebanyakan kerja saya dilakukan di perairan. Sebagian di sungai Mahakam, sungai terbesar di Indonesia, lalu sebagian lain di lepas pantai. Sekitar 40 mil laut (75km) ada titik jangkar di mana batu bara dimuat ke kapal yang jauh lebih besar untuk dikirim ke berbagai tujuan di seluruh dunia.
Mari lihat beberapa foto berikut:

Di sini lah tempat aksinya…

Foto aktivitas pemuatan batubara menggunakan drone

Kapal penarik & Tongkang

Kapal penarik di laut lepas.

Pemuatan batubara

Mesin sedang bekerja

Derek khusus perairan ditarik ke tempat baru

Apa yang akan kita muat hari ini?

Pelaut serius bekerja

Semuanya baik-baik saja?
Fotografi & Video menggunakan drone
Memotret operasi maritim membutuhkan fotografi dari udara. Dulu, saya beruntung bisa melakukan ini dengan menaiki helikopter. Jadi,
saya sering terbang menggunakan helikopter ke berbagai tempat di Kalimantan.
Namun, berkat teknologi drone, hari-hari itu sudah berlalu.
Fotografi & video menggunakan drone sangatlah berguna dalam konteks operasi maritim dan pelayaran dengan kapal-kapal besar, kapal penarik, tongkang, dan mesin derek. Memotret kapal yang panjangnya 100 – 200 meter membutuhkan jarak yang tinggi dan posisi yang tepat.
Pemotretan bisa dilakukan dari kapal yang lain, tapi untuk pengambilan video, harus dengan posisi tetap/tidak bergerak, Sangatlah sulit jika berada diatas kapal yang selalu terkena ombak dan juga getaran dari mesin kapal.
Itulah kenapa drone sangat berguna di situasi ini. Selain itu, pemotretan dan pengambilan video menggunakan drone bisa terlihat spektakuler jika dilakukan dengan benar. Tapi jangan salah: menerbangkan drone di laut lepas bisa sulit juga karena angin yang kencang. Lalu jika drone jatuh atau menabrak, pasti akan rusak dan tidak bisa digunakan lagi.
Walaupun saya punya drone dan terkadang menggunakannya untuk mengambil foto, untuk pekerjaan saya yang satu ini saya ingin pilot drone yang terbaik. Akhirnya, saya dibantu oleh Pak Putu – salah satu operator drone yang terbaik di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh dari operasi maritim untuk pengiriman batubara ke seluruh dunia.

Pandangan kapal derek dari mata rajawali

Rapi & teratur

Pemuatan dari dua tongkang sekaligus

Pemuatan pemuatan pemuatan

Pengiriman dengan kecepatan penuh

Kapal penarik!

Sekali lagi dari atas

Pengiriman batubara di sungai Mahakam
Fotografi & video maritim selama tiga hari
Pekerjaan kami ditetapkan selama tiga hari. Dalam dua hari pertama, cuaca dan cahayanya biasa saja, tapi di hari ketiga kondisinya benar-benar sempurna, kami dapat mengambil foto-foto yang luar biasa dari operasi maritim ROCKTREE.
Kebanyakan fotografer takut dengan sinar matahari yang sangat cerah di siang hari. Saya tidak begitu. Bahkan, saya suka dengan cahaya seperti ini dan juga warna serta bayangan yang diciptakannya.
Bicara tentang bayangan. Tempat saya bekerja itu letaknya sekitar 50km dari ekuator (khatulistiwa). Jadi, saat siang, posisi matahari hampir 100% di atas kepala Anda, hasilnya hampir tidak ada bayangan sama sekali. Kondisi yang ideal untuk pengambilan foto dan video menggunakan drone.
Aduh, saya jadi terbawa oleh petualangan memotret saya untuk industri pertambangan batubara di Borneo dan jadinya saya melantur. Anda pasti lebih memilih untuk melihat foto-fotonya. Silahkan lihat:

Kapal penarik di Sungai Mahakam

Siaga

Saya bisa melihat kedatangan batubara lagi

Siap untuk aksi berikutnya

Latihan keselamatan

Keselamatan itu hal yang serius!

Tolong lebih dekat!

‘Rock n Roll’ oleh Rocktree

Kapten di anjungan kapal

Kapal penarik di sungai Mahakam

Tongkang & kapal penarik diparkir di sungai

Membawa batubara

Di sinilah tempatnya terjadi

Aktifitas pemuatan

Momen bersantai

Mengawasi pemuatan

Mesin sedang diperbaiki

Mesin pengambil ini sudah siap untuk batubara selanjutnya

Foto ‘kecantikan’…
Semangat saya untuk fotografi maritim di Indonesia
Hal lain yang saya cintai dari fotografi pertambangan dan maritim adalah saya bisa menggunakan lensa-lensa ultra-wide (sangat lebar). Untuk yang sudah mengenal gaya fotografi industri saya pasti menyadari kalau saya sering memotret menggunakan lensa ultra-wide-angle. Lensa-lensa yang memiliki rentang fokus 12mm hingga 24mm. Kali ini bukanlah pengecualian.
Salah satu tantangan dari melakukan fotografi dan pengambilan video untuk industri pertambangan di Indonesia adalah saya harus membuat para pelaut untuk berperan menjadi model. Anda bisa lihat sendiri apakah saya sukses dalam misi yang satu ini.
Berikut ini beberapa foto saya & tim saya yang sedang beraksi:

Pak Putu – Pilot Drone terbaik di Indonesia

Lagi beraksi!

Dominik fotografer maritim memotret di atas speedboat
I Saya harap Anda menikmati foto-foto petualangan terbaru fotografi saya untuk industri pertambangan batubara di Kalimantan. Silahkan memberikan komentar di bawah ini.
Sungguh’ DOMINIK
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang berikut yang telah baik hati mendukung saya dan Pak putu selama pemotretan ini:
Sigit Wicaksono – Site Operation Manager at ROCKTREE | Capt. Berly Kurniawan & Pak Acep Nurohman | Capt. Dwi Prasetyo Hadi
& Pak Galuh | Capt. Kaharudin & Pak Ciptadi Pratomo.
FOLLOW ME ON