“Saya menjadi fotografer profesional sebelum saya memutuskan untuk menjadi fotografer”

Saya tau bahwa kalimat diatas ini agak aneh dan gak masuk akal. Tapi dengar dulu, akan make sense deh.

Begini. Pada tahun 2001 saya dengan seorang mitra membangun sebuah web design / corporate communication agency.

Dimana kita kami bukan hanya membuat situs web tetapi juga brochure, company profile, produk multimedia seperti CD-Rom dan video juga.

Dan ternyata kebanyakan klien-klien kami sama sekali tak punya foto yang bisa dipergunakan di website atau media lain.

Pada saat yang sama membeli kamera digital yang pertama. Yaitu: Nikon Coolpix 5700 . 5 Megapixel dengan lensa fix. Dan saya langsung suka mengambil photo. Walaupun saya sama sekali tidak tau apa-apa mengenai cara mengambil  foto.

Beberapa foto ku yang iseng-iseng saja saya tunjukin sama temen-temen. Dan mereka bilang bahwa bagus.

Saya sih gak yakin karena bisa saja bahwa mereka cuma mau sopan aja sama saya.

Karena klien-klien di multimedia / web agency bukan hanya gak punya foto namun budget nya juga gak punya atau gak mau keluarin maka saya turun tangan dan memfoto sendiri.

Apakah foto berupa industrial, life-style, food, produk atau jenis lain saya ambil saja. Bodoh amat – apa susahnya?

Cuma jepret kok… Gue bisa… ujar nya saya dengan lantang…

Berikut ini ada beberapa foto yang saya ambil dengan kamera tersebut pada tahun pertama miliknya:

Dan ternyata saya ‘lolos’ dengan foto-foto itu. Klien happy – aku happy.

Nah inilah kisahnya saya menjadi fotografer profesional sebelum saya ambil keputusan untuk menjadi fotografer profesional.

Masuk akal gak ?

Pada artikel-artikel berikut saya akan bercerita mengenai tahap-tahap lain dalam petualangan fotografi saya….